PTKL Leces,Probolinggo.
Siapakah Pabrik Kertas Leces itu?
Mendengar nama perusahaan tersebut sebagian kalian pasti asing atau sebagian akan menjawab tidak tau sama sekali. didaerah jawa timur untuk sekarang banyak orang yang paham akan daerah yang dijuluki dengan kota perindustrian yaitu Pasuruan. didaerah tersebut banyak bermacam-macam perusahaan besar seperti pabrik minuman, makan,dan bahkan susu anak-anak. tapi taukah anda perusahaan yang begitu bermacam-macam dan begitu berproduktif juga ada di kota kecil Probolinggo. Memang benar sebaian perindustrian yang besar dan saja mungkin kebanyakan orang kurang atau jarang mendengar perusahaan ini, perusahaan yang begitu besar dan mewah yang pernah ada yang letaknya bukan disebuah perkotaan atau ditempat yang begitu mewah tempat pabrik tersebut di kota Probolinggo di kabupaten leces. Mungkin yang asing dengan daerah tersebut pasti binggung dengan hal tersebut kalau begitu apa kalian tau dengan Gunung Bromo?yaps..disekitar daerah tersebut.
Kertas Leces adalah pabrik kertas tertua kedua di Indonesia, setelah pabrik Kertas Padalarang. sedikit membahas tentang perusaan ini, Sebagian besar kertas yang diproduksi oleh PT. Kertas Padalarang adalah kertas-kertas khusus (specialty paper), di mana pada kertas-kertas khusus tersebut ditanamkan pengaman - pengaman yang tidak dapat ditemukan pada kertas - kertas tulis cetak biasa (kertas umum). Pengaman-pengaman yang ditanamkan pada kertas-kertas sekuriti mempunyai berbagai macam bentuk, antara lain : Pengaman berupa serat - serat yang mempunyai warna - warna tertentu, atau serat - serat yang hanya dapat terlihat jika disinari oleh lampu ultra violet. Pengaman berupa Tanda Air / Water mark, yaitu suatu tekstur gelap dan terang pada permukaan kertas yang membentuk pola tertentu. Water mark ini umum ditemukan pada kertas uang, dan kita dapat melihatnya dengan cara menerawang kertas ke arah datangnya sinar. Pengaman di mana kertas menjadi sensitif / reaktif terhadap zat kimia tertentu. Pada dasarnya tujuan ditanamnya pengaman - pengaman tersebut adalah untuk menghindari pemalsuan, sehingga kertas dapat dipakai untuk keperluan yang membutuhkan pengamanan yang tinggi ; misalkan untuk kertas cek, Giro Bilyet, dan lain sebagainya. Kertas - kertas sekuriti hasil produksi PT. Kertas Padalarang antara lain :
- Kertas untuk Akta Catatan Sipil
- Kertas untuk Kartu Tanda Penduduk (KTP)
- Kertas untuk Ijazah Perguruan Tinggi Swasta
- Kertas untuk Cek
- Kertas untuk Giro
- Kertas untuk Surat Keterangan Pajak Daerah (SKPD), dll
yang mana didirikan pada masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1939 dan mulai beroperasi tahun 1940 dengan kapasitas produksi sebesar 10 ton/hari, menghasilkan kertas print yang memproses bahan baku jerami dan dilakukan proses pensodaan.Setelah manajemen ditangani oleh pemerintah Indonesia, Kertas Leces mengalami perkembangan pembangunan fisik melalui empat tahapan yang dimulai pada tahun 1960 dan berakhir tahun 1986, yang menghasilkan pabrik kertas dan pulp terintegrasi. Saat ini, kapasitas produksi perusahaan ini sebesar 640 ton/hari dan menghasilkan berbagai jenis kertas seperti: kertas HVS, HVO, kertas industri, copying paper, dan newsprint paper. Kertas Leces adalah salah satu pabrik kertas di Indonesia yang telah dapat memproduksi kertas dengan memanfaatkan kertas daur ulang dan limbah tebu sebagai bahan mentahnya. Inilah upaya Kertas Leces untuk menuju perusahaan dengan eco-label. Kertas Leces juga berkomitmen untuk menjaga kondisi lingkungan sekitarnya dengan meminimalkan proses-proses kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, berbagai proses produksi juga dikontrol menggunakan komputer berteknologi tinggi untuk menjamin kualitas produksi yang stabil dan maksimal.
selama masa terbaiknya ini perusahaan perusahaan besar ini mengalami masalah yang begitu membingungkan ada berita yang saya kutip dibeberapa sumber,
Liputan6.com, Jakarta : Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan, permasalahan PT Kertas Leces (Persero) sangat sulit dibanding dengan perusahaan pemerintah lainnya. Pasalnya, kebutuhan kertas pada saat ini tak sebbesar era-era sebelumnya.
“Kertas Leces kan didemo terus, direktur utamanya saja nggak tahu bagaimana penanganannya. Memang Kertas Leces susah sekali untuk direvitalisasi, jika dibanding dengan perusahaan BUMN lainnya. Jadi saya tunggu saja keputusan terbaik Kertas Leces itu,” ujar Dahlan ketika ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Dahlan menjelaskan, PT Kertas Leces memang sudah sejak lama ingin ditutup. Namun sebelum dimatikan, harus ada perundingan antara manajemen dan karyawan guna mendapatkan keputusan terbaik.
“Memang karyawan harus berkorban, gaji kurang lancar pada saat ini,” katanya.
Pemerintah mengakui tidak bisa menutup dengan cepat Kertas Leces karena persoalan internal yang terjadi sangat rumit dan tidak mudah dibenahi. Kalaupun dihidupkan kembali, keberadaan Kertas Leces tak bisa didukung industri kertas uang yang sedang tak baik.
Ketika menghidupkan industri kertas uang, PT Kertas Leces setidaknya harus bersabar selama 2-3 tahun. “Tapi, balik lagi kepada mereka apakah mau bersabar dalam waktu yang lama tersebut,” katanya. (Dis/Shd)
untuk kelanjutannya tunggu publikasi selanjutnya,
terima kasih para pembaca argument saya.